Sigap86.id || Bandar Lampung – Hujan deras yang mengguyur Kota Bandar Lampung dalam beberapa hari terakhir mengakibatkan banjir di sejumlah titik di Kecamatan Panjang. Genangan air meluas di sepanjang Jalan Yos Sudarso serta merendam perkampungan warga di Kelurahan Pidada dan Panjang Utara. Dugaan kuat, penyebab utama banjir ini adalah penutupan saluran drainase yang dilakukan oleh PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional 2 Panjang (Pelindo).
Camat Panjang, Hendri Satria, menegaskan bahwa saluran drainase di depan kantor Pelindo ditutup, sehingga air tidak dapat mengalir dengan lancar dan akhirnya meluap ke jalan serta permukiman warga. “Penyebabnya adalah saluran drainase milik Pelindo yang ditutup, sehingga air membanjiri jalan dan perkampungan warga di Kelurahan Pidada dan Panjang Utara,” ungkap Hendri.
Lebih lanjut, Hendri mengungkapkan bahwa masalah ini sebenarnya sudah disampaikan sejak tahun 2022, namun hingga kini belum ada tindak lanjut dari pihak Pelindo. Bahkan, Wali Kota Bandar Lampung, Hj. Eva Dwiana, pernah turun langsung ke lokasi untuk meninjau kondisi drainase tersebut dan bertemu dengan perwakilan Pelindo. Saat itu, pihak Pelindo berjanji akan membuka saluran drainase, namun hingga kini janji tersebut tak kunjung terealisasi.
“Wali kota sudah pernah datang dan bertemu dengan Pelindo. Janjinya drainase akan dibuka, tapi nyatanya bohong,” tegas Hendri.
Hendri menambahkan, akibat tindakan Pelindo ini, masyarakat sekitar harus menanggung dampak buruknya, seperti rumah yang terendam air dan aktivitas yang terganggu. “Kalau seperti ini kan yang susah masyarakat. Apa sih susahnya membuka saluran drainase?” tutupnya dengan nada kecewa.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak Pelindo belum memberikan tanggapan resmi terkait tuduhan tersebut. Warga berharap ada langkah cepat dari pemerintah maupun pihak terkait untuk mengatasi persoalan ini agar banjir tidak terus berulang.
(**)
