Sigap86.id | Lampung Timur –12 Agustus 2025 Ratusan masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Gerakan Rakyat Menggugat (GERAM) menggelar aksi damai di Kabupaten Lampung Timur. Aksi ini dilakukan sebagai bentuk aspirasi masyarakat terkait penempatan pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Lampung Timur yang selama ini dinilai masih banyak berasal dari luar daerah.
Dalam orasinya, massa aksi menyampaikan bahwa pejabat seperti Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) maupun Sekretaris Daerah seharusnya berasal dari putra daerah yang telah lama mengabdi di pemerintahan Kabupaten Lampung Timur.
“Kami meminta kepada Bupati Lampung Timur, Ibu Ela Siti Nuryamah, untuk menempatkan pejabat strategis dari kalangan putra daerah, bukan pejabat impor dari luar Lampung Timur,” tegas Endy Abdurraup, S.E., S.H., perwakilan dari LEMBAR Lampung Timur.
Adapun poin-poin tuntutan yang disampaikan Aliansi GERAM meliputi:
1. Meminta Bupati Lampung Timur menempatkan seluruh Kepala SKPD dan Sekretaris Daerah dari kalangan putra daerah yang telah mengabdi di Pemkab Lampung Timur.
2. Menolak dengan tegas penempatan Kepala SKPD dan Sekretaris Daerah yang berasal dari luar Kabupaten Lampung Timur.
3. Mendorong agar seluruh pejabat tersebut tinggal di rumah dinas yang telah disediakan demi menunjang perekonomian lokal dan kesejahteraan masyarakat.
4. Menegaskan, apabila aspirasi ini tidak diindahkan, mereka akan menggelar aksi massa yang lebih besar di kemudian hari.
Aksi damai ini dihadiri sejumlah tokoh masyarakat, tokoh pemuda, serta perwakilan organisasi kemasyarakatan dan LSM, di antaranya Fauzi Ahmad, S.H. (LSM GENTA Lampung Timur), Drs. Mukaram Sanjaya (LPSN-PB Lampung Timur), Burhanudin (ORMAS LASKAR A Lampung), Nurbei Husen (LSM TOPAN RI), dan Sapri Wantoni (LSM Belati).
Dengan orasi yang berlangsung tertib dan damai, massa GERAM berharap aspirasi mereka dapat menjadi perhatian serius pemerintah daerah. “Kami ingin pembangunan dan kepemimpinan di Lampung Timur benar-benar dijalankan oleh orang yang paham daerah ini,” tutup salah satu tokoh masyarakat.
(Wahyu)
