Sugap86.id | Sukaraja Nuban, Lampung Timur – Suasana duka menyelimuti Desa Sukaraja Nuban, Kecamatan Batanghari Nuban, Lampung Timur. Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Telah berpulang ke rahmatullah salah satu ulama sepuh dan kharismatik, Romo KH Ma’aruf Adnan, pimpinan Pondok Pesantren Hidayatus Salafiyyah, pada Jumat (27/06/2025) pukul 16.30 WIB.
Kepergian beliau di usia yang ke-78 tahun meninggalkan duka mendalam, tak hanya bagi keluarga besar pondok pesantren, tetapi juga bagi masyarakat Lampung Timur yang mengenal sosoknya sebagai ulama yang bijak, teduh, dan penuh kasih dalam membimbing umat.
Sejak kabar wafatnya tersebar, kediaman duka dipadati pelayat dari berbagai kalangan. Tokoh agama, tokoh masyarakat, santri, hingga warga sekitar datang silih berganti untuk memberikan penghormatan terakhir kepada sang guru.
Salah satu tokoh yang turut berduka adalah Hanafi, Ketua DPC KWRI Kota Metro, yang juga merupakan bagian dari keluarga besar almarhum. Ia menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas wafatnya KH Ma’aruf Adnan.
“Kami sangat kehilangan. Beliau bukan hanya guru, tapi juga panutan bagi kami semua. Semoga almarhum diberikan tempat terbaik di sisi Allah SWT,” ungkap Hanafi penuh haru.
Ia juga mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama mendoakan almarhum, agar segala amal ibadahnya diterima, dan segala dosa-dosanya diampuni oleh Allah SWT.
“Mari kita kirimkan Al-Fatihah untuk beliau. Lahul Fatihah…” pungkasnya.
Kepergian KH Ma’aruf Adnan meninggalkan warisan dakwah dan pendidikan yang luar biasa melalui pesantren yang telah beliau bina selama bertahun-tahun. Semoga semangat perjuangan beliau terus hidup dalam diri para santri dan umat yang ditinggalkan.
Selamat jalan, Romo Kyai. Doa kami selalu menyertaimu.
(Wahyu)
