Example floating
Example floating
Example 728x250
Lampung Timur

Lada Hitam Bangkit dari Desa: Sukadana Baru Menuju Pusat Ekspor dan UMKM Berdaya

25
×

Lada Hitam Bangkit dari Desa: Sukadana Baru Menuju Pusat Ekspor dan UMKM Berdaya

Sebarkan artikel ini

Sigap86.id | Lampung Timur –
Desa Sukadana Baru, Kecamatan Marga Tiga, Kabupaten Lampung Timur, menggelar kegiatan ruwat desa sekaligus Festival Lada sebagai bentuk pelestarian budaya dan penguatan potensi komoditas lokal. Acara yang berlangsung Kamis (26/6/2025) dihadiri langsung oleh Bupati Lampung Timur, Ela Siti Nuryamah.

Pembukaan festival ditandai dengan pemukulan gong serta pelepasan burung perkutut oleh Bupati Ela sebagai simbol dimulainya kegiatan. Usai pembukaan, rombongan bupati melakukan kunjungan ke rumah produksi gula merah, lokasi penyemaian bibit lada, serta meninjau alat perontok lada milik warga setempat.

Example 300x600

Ketua Panitia Festival, Agus Slamet Susanto, menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi momentum penting untuk mengangkat kembali kejayaan lada hitam asal Sukadana Baru. Selain menjadi bentuk syukur masyarakat atas hasil bumi, festival juga bertujuan memperkuat eksistensi UMKM berbasis olahan lada.

Kepala Desa Sukadana Baru, Edi Kurnianto, dalam sambutannya menyampaikan bahwa budidaya lada hitam di Dusun Gerem Pawiki telah berlangsung sejak tahun 2003 dan hingga kini masih bertahan sebagai sumber penghidupan warga. Ia berharap pemerintah daerah terus memberikan dukungan nyata terhadap para petani.

“Desa kami pernah mendapatkan sertifikat sebagai desa penyumbang devisa melalui ekspor lada hitam. Kami juga mengembangkan UMKM kuliner dari bahan baku lada untuk menambah nilai ekonomi. Salah satu produk unggulan kami adalah kopi berbahan dasar lada,” ujar Edi.

Namun demikian, lanjutnya, tantangan utama yang dihadapi saat ini adalah persoalan pemasaran produk. Ia meminta agar dinas terkait bisa lebih aktif dalam membantu pengembangan market serta akses distribusi produk olahan lada.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Ela Siti Nuryamah memberikan apresiasi kepada masyarakat dan pemerintah desa yang telah mempertahankan tanaman lada sebagai komoditas unggulan. Ia menilai, Desa Sukadana Baru menjadi ikon daerah dalam sektor pertanian berbasis ekspor.

“Data menunjukkan bahwa ada sekitar 5.000 hektare lahan lada di wilayah ini, dengan produksi mencapai 1.138 ton lada hitam kering siap jual setiap tahunnya. Ini harus terus dipertahankan, jangan sampai luasannya berkurang, bahkan kalau bisa ditambah,” tegas Ela.

Ela juga menekankan pentingnya keterlibatan Dinas Pertanian, Dinas Perdagangan, serta Dinas Pariwisata untuk bersama-sama mendampingi petani lada dalam proses budidaya, pengolahan, hingga pemasaran. Menurutnya, sinergi lintas sektor menjadi kunci keberhasilan.

Ia juga menyampaikan rencana pengembangan melalui APBD Perubahan, dengan memberi peluang pelatihan kepada UMKM dan koperasi lokal terkait teknik pemasaran serta peningkatan kualitas produk olahan berbasis lada hitam.

Lebih lanjut, Bupati Ela menyatakan dukungannya agar sektor pertanian lada bisa dimonopoli oleh masyarakat lokal Sukadana Baru. “Kalau bisa, dari proses pembibitan hingga penanaman dilakukan oleh warga desa. Bahkan, bibit hasil karya petani sini bisa dijual ke luar kecamatan,” imbuhnya.

Festival Lada dan Ruwat Desa ini juga dirangkaikan dengan berbagai kegiatan budaya dan ekonomi, seperti pameran hasil tani, lomba kuliner lada, dan pertunjukan seni tradisional. Masyarakat pun menyambut antusias kegiatan yang menjadi wujud sinergi antara budaya, pertanian, dan ekonomi kerakyatan tersebut.

(Wahyu)

Example 300250
Example 120x600
https://sigap86.id/dpc-kwri-kota-metro/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *