Sigap86.id | Sekampung Udik, Lampung Timur – Isak tangis mengiringi kedatangan jenazah Novia Natasya (28) binti Zulkarnain di kampung halamannya, Desa Pugung Raharjo, Kecamatan Sekampung Udik, Rabu dini hari (30 Juli 2025). Jenazah tiba menggunakan ambulans dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada pukul 00.44 WIB, setelah menempuh perjalanan panjang dari Korea Selatan.
Novia Natasya, pekerja migran asal Lampung Timur yang telah enam tahun bekerja di perusahaan suku cadang mobil di Korea Selatan, meninggal dunia pada 22 Juli 2025 akibat penyakit leukemia. Ia sempat menjalani perawatan intensif selama 15 hari di sebuah rumah sakit di Daegu, Korea Selatan. Proses pemulangan jenazah memakan waktu sekitar delapan hari dan difasilitasi oleh berbagai pihak terkait.
Setibanya di rumah duka, suasana haru menyelimuti keluarga, sahabat, dan warga sekitar. Sang suami, keluarga besar, serta para tetangga menyambut jenazah dengan air mata dan doa. Serah terima jenazah dilakukan secara resmi oleh perwakilan Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Provinsi Lampung, Hairul, kepada Kepala Desa Pugung Raharjo, Esmoyo, yang mewakili pihak keluarga.
Acara turut dihadiri oleh Camat Sekampung Udik Putu Ardiana, tokoh masyarakat, Ketua Garda Buruh Migran Indonesia (BMI) Lampung Timur Muhammad Amir, serta Satgas Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) Pugung Raharjo, Subandi.
Almarhumah diketahui berangkat ke Korea melalui program Government to Government (G to G), hasil kerja sama resmi antara pemerintah Indonesia dan pemerintah Korea Selatan. Keberangkatan Novia dilakukan sesuai prosedur yang berlaku.
Ketua Garda BMI Lampung Timur, Muhammad Amir, menyampaikan belasungkawa mendalam kepada keluarga. Ia juga menyampaikan salam duka dari Bupati Lampung Timur yang berhalangan hadir karena tugas kedinasan.
“Inna lillahi wa inna ilaihi roji’un. Kami turut berduka cita atas wafatnya Novia Natasya. Semoga almarhum husnul khotimah dan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan,” ujarnya.
Sementara itu, Hairul dari BP3MI menegaskan bahwa pihaknya akan mengawal pemenuhan hak-hak almarhum hingga tuntas.
“Kami mendapat arahan langsung dari Bupati untuk memastikan kepulangan jenazah dilakukan secepat mungkin. Ini adalah bentuk komitmen negara hadir dalam perlindungan PMI,” tegasnya.
Kepala Desa Pugung Raharjo, Esmoyo, mewakili keluarga, mengucapkan terima kasih atas bantuan dan perhatian semua pihak.
“Kami sangat berterima kasih atas dukungan dan kepedulian yang luar biasa ini. Jenazah akan dimakamkan pagi ini di pemakaman umum Desa Pugung Raharjo,” tutupnya.
Kepergian Novia menjadi pengingat pentingnya perlindungan menyeluruh bagi pekerja migran Indonesia di luar negeri. Semoga almarhum mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya, dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kekuatan.
(Wahyu)