Example floating
Example floating
Example 728x250
Nasional

Gubernur Riau Abdul Wahid ditangkap dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)

689
×

Gubernur Riau Abdul Wahid ditangkap dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)

Sebarkan artikel ini

Foto: tangkapan layar CNN Indonesia, Selasa (04/11/2025).

JAKARTA — Pada hari Senin, 3 November, Gubernur Riau Abdul Wahid ditangkap dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Penangkapan ini menambah daftar lama pejabat daerah yang terlibat dalam skandal korupsi di tahun 2025.

Example 300x600

KPK mencatat bahwa penahanan Abdul Wahid adalah yang keenam untuk tahun ini. Sebelumnya, pihak antikorupsi itu telah melakukan beberapa operasi serupa di berbagai daerah, mulai dari dugaan suap proyek pembangunan jalan di Sumatera Utara hingga kasus pemerasan di Kementerian Ketenagakerjaan yang melibatkan pejabat tinggi, seperti dilansir CNN Indonesia, Selasa (04/11/2025).

Abdul Wahid pernah menjadi tokoh yang membanggakan masyarakat Riau. Dia dikenal sebagai pribadi yang sederhana dan pekerja keras, yang berjalan dari kehidupan yang kekurangan hingga berhasil menjadi pemimpin di provinsinya.

Dilahirkan pada 21 November 1980 di Dusun Anak Peria, Indragiri Hilir, Wahid dibesarkan dalam keluarga petani biasa. Sejak kecil, ia sudah akrab dengan pekerjaan di sawah dan kebun untuk membantu keluarganya.

PKB Merespons Penangkapan Gubernur Riau Abdul Wahid oleh KPK
Fakta-fakta Penangkapan Gubernur Riau oleh KPK Terkait Proyek PUPR
Gubernur Riau Terkena OTT KPK, Memiliki Kekayaan Rp4,8 Miliar.

Saat kuliah di UIN Suska Riau, di Fakultas Tarbiyah, Wahid bekerja sebagai petugas kebersihan dan buruh bangunan untuk mendukung biaya pendidikannya.

Kerja keras dan ketekunan itu membentuk karakter Wahid sebagai sosok yang rendah hati dan dekat dengan rakyat. Setelah aktif di organisasi mahasiswa dan sosial, ia memulai karir politiknya dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Perjalanannya kian cepat. Wahid terpilih menjadi anggota DPR RI pada 2019 dan berhasil terpilih kembali pada Pemilu 2024 dengan jumlah suara terbanyak di daerah pemilihannya. Imagemya sebagai “putra daerah yang berjuang dari bawah” membuatnya mendapatkan dukungan besar saat mencalonkan diri sebagai Gubernur Riau.

Kegembiraan masyarakat meningkat saat Presiden Prabowo Subianto melantik dia sebagai Gubernur Riau untuk periode 2025-2030 di Istana Negara.

Sosok yang dulunya menjadi simbol kerja keras sekarang dianggap membawa semangat perubahan untuk Bumi Lancang Kuning.

Namun, hampir setahun menjabat, nama Abdul Wahid terjerat dalam kasus dugaan korupsi.

Penangkapannya oleh KPK mengecewakan publik yang sebelumnya memiliki harapan besar terhadapnya.

Bagi beberapa warga Riau, berita ini terasa sangat ironis. Sosok yang pernah dipuji karena kesederhanaannya kini harus menghadapi hukum akibat penyalahgunaan kekuasaan.

“Selamat untuk Pak Gubernur Abdul Wahid, semoga bisa menjalankan amanah dalam memimpin daerah ini,” tulis seorang pengguna media sosial setelah pelantikannya.

“Memang semua hal, termasuk jabatan dan rezeki, hanya Allah SWT yang menentukan.”

Kini, ungkapan tersebut terasa pahit. Sebab, nasib bisa berubah dengan cepat. Dari petugas kebersihan ke kursi gubernur, dari simbol inspirasi rakyat kecil menjadi berita utama tentang penangkapan oleh KPK.

Kisah Abdul Wahid mengingatkan kita bahwa kekuasaan selalu membawa tantangan.

Dari seorang pekerja bersih yang meraih kesuksesan hingga menjadi gubernur, kini dia harus menghadapi kenyataan bahwa tanggung jawab jabatan tidak bisa terlepas dari moralitas dan integritas.

Bagi masyarakat Riau, peristiwa ini mencerminkan bahwa perjuangan melawan korupsi masih terus berlanjut, bahkan di tangan mereka yang pernah menjadi simbol harapan rakyat kecil. (CNN Indonesia/Sigap)

Sumber: CNN Indonesia

Example 300250
Example 120x600
https://sigap86.id/dpc-kwri-kota-metro/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *