Sigap86.id | Lampung Timur – Bentuk nyata kepedulian terhadap Pekerja Migran Indonesia (PMI) Purna kembali ditunjukkan oleh Garda Buruh Migran Indonesia (BMI) Lampung Timur. Pada Senin, 28 Juli 2025, Ketua Garda BMI Lam-Tim, Muhammad Amir, mendampingi Ibu Irmawati, seorang Purna PMI, menjalani kontrol kesehatan di RSUD Sukadana.
Ibu Irmawati, yang pernah bekerja sebagai PMI di Taiwan pada tahun 2016, mengalami kesulitan berjalan akibat gangguan pada kaki dan tulang pinggulnya. Ia diduga mengalami kelumpuhan akibat kecelakaan kerja yang dialaminya di luar negeri dan baru terasa dampaknya setelah kembali ke kampung halamannya di Sukadana Pasar, Lampung Timur.
Sebelumnya, pendampingan awal telah dilakukan oleh tim Garda BMI ke sebuah klinik di Labuhan Ratu. Namun, atas arahan Ketua TP PKK Lampung Timur, Ibu Ela Siti Nuryamah, Ibu Irma dirujuk ke RSUD Sukadana guna menjalani pemeriksaan lebih lanjut dan menyeluruh untuk memastikan penyebab pasti kondisi medis yang dideritanya.
“Ini bentuk kepedulian kita terhadap purna PMI. Mereka pahlawan devisa yang harus diperhatikan hak dan kesejahteraannya meski sudah tidak lagi bekerja di luar negeri,” ujar Muhammad Amir.
Garda BMI Lampung Timur juga berkomitmen membantu Ibu Irmawati mendapatkan alat bantu seperti kursi roda agar aktivitas sehari-harinya lebih mudah dilakukan. Kasus Ibu Irma menjadi perhatian khusus Garda BMI, yang terus aktif mendampingi para Purna PMI di berbagai aspek, mulai dari kesehatan, pemberdayaan ekonomi, hingga perlindungan dari bahaya narkoba.
Sebagai informasi, Garda BMI Lam-Tim sebelumnya juga terlibat langsung dalam pendampingan pemulangan jenazah Rahmat Suhada, PMI non-prosedural asal Desa Sribasuki, Kecamatan Batanghari, yang meninggal dunia saat bekerja di luar negeri. Proses pemulangan dilakukan secara cepat dan humanis hingga diterima oleh pihak keluarga di kampung halaman.
Garda BMI bersama BNNK Lampung Timur juga telah menandatangani kerja sama strategis untuk pencegahan narkoba di kalangan PMI, baik yang akan berangkat maupun yang telah kembali. Program ini menjadi langkah preventif untuk menjaga PMI dari potensi bahaya narkotika dan mendorong pemberdayaan melalui pelatihan UMKM dan program sosial lainnya.
“Kami akan terus dampingi para purna PMI untuk bangkit dan mandiri, termasuk menjaga mereka dari ancaman narkoba,” tegas Muhammad Amir.
(Wahyu)
