Sigap86.id | Labuhan Ratu, Lampung Timur – Semangat pemberdayaan dan perlindungan terhadap Pekerja Migran Indonesia (PMI) terus digalakkan. Jumat, 11 Juli 2025, Garda Buruh Migran Indonesia (BMI) Lampung Timur berkolaborasi dengan Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Lampung Timur dan APIMSA menggelar Sosialisasi Bahaya Narkoba dan Pelatihan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) khusus bagi para Purna PMI di Aula Kecamatan Labuhan Ratu.
Mengusung tema “Masa Depan Cerah Tanpa Narkoba, UMKM Berdaya, PMI Sejahtera”, kegiatan ini dihadiri oleh 50 Purna PMI serta masyarakat sekitar. Tampak hadir Ketua Garda BMI Lampung Timur Muhammad Amir, SH; Camat Labuhan Ratu Agustinus Tri Handoko, SE, MM; Kepala BNNK Lam-Tim Maman Permana, SP; serta perwakilan APIMSA Lampung Timur dan mahasiswa ITS Nahdlatul Ulama (ITS-NU) Lampung.
Dalam sambutannya, Muhammad Amir menyampaikan salam dari Bupati Lampung Timur Hj. Ela Siti Nuryamah, yang tidak dapat hadir secara langsung namun memberikan dukungan penuh terhadap program ini.
“Purna PMI perlu dibekali keterampilan berwirausaha agar tidak perlu lagi bekerja ke luar negeri. UMKM adalah solusi konkret untuk kemandirian ekonomi,” tegas Amir.
Ia juga menekankan pentingnya prosedur resmi bagi calon PMI yang ingin kembali bekerja ke luar negeri, demi menghindari risiko perdagangan orang dan penyalahgunaan narkoba.
Sementara itu, Camat Labuhan Ratu Agustinus Tri Handoko mengapresiasi sinergi Garda BMI, BNNK, dan APIMSA dalam mendorong kemandirian ekonomi Purna PMI.
“Ini langkah luar biasa, tidak hanya menyentuh aspek ekonomi lewat pelatihan UMKM, tapi juga perlindungan dari bahaya narkoba yang semakin meresahkan,” ujarnya.
Kepala BNNK Lam-Tim, Maman Permana, memaparkan data mencengangkan bahwa lebih dari 1.500 PMI terjerat kasus narkoba dalam 10 tahun terakhir, dengan 1.300 kasus terjadi di Malaysia.
“Kami siap memberikan rehabilitasi gratis bagi Purna PMI yang menjadi korban ketergantungan narkoba. Sosialisasi ini penting agar mereka terlindungi dan tidak menjadi bagian dari rantai gelap narkotika,” ujar Maman.
Pelatihan UMKM difasilitasi oleh APIMSA Lam-Tim yang diwakili Siti Patonah dan Siti Aminah. Mereka mendorong peserta untuk menggali potensi lokal dalam membangun usaha.
“Kita bisa mulai dari yang sederhana seperti keripik singkong, keripik pisang lumer, atau kerajinan tangan khas Labuhan Ratu. Yang penting konsisten dan sesuai dengan potensi lokal,” kata Siti Patonah.
Kegiatan ini diharapkan menjadi langkah awal gerakan kolaboratif dalam memberdayakan Purna PMI agar lebih mandiri, berdaya saing, dan sejahtera di kampung halaman mereka.
“Kami ingin ini menjadi contoh bagi daerah lain. Garda BMI Lampung Timur siap menjadi garda depan pembinaan Purna PMI,” tutup Amir.
(Wahyu)